Pandangan Kritis Dan Inspiratif Rusdi Layong, ST Terhadap Guru. Singkat Nan Padat.

  • Bagikan

Setiap 25 November, bangsa Indonesia memperingati Hari Guru Nasional sebagai wujud penghormatan kepada para pendidik yang telah mendedikasikan hidupnya untuk mencerdaskan bangsa.

Di tengah dinamika perubahan cepat dari revolusi digital, momentum ini bukan sekadar seremonial, melainkan ajakan untuk bersama-sama memikirkan masa depan pendidikan.

Kondisi pendidikan nasional saat ini berada di persimpangan. Di satu sisi, guru-guru masih memainkan peran sentral sebagai pilar pengetahuan, karakter dan pembentuk generasi.

Di sisi lain, mereka menghadapi beban yang semakin kompleks: teknologi terus berubah, harapan sosial meningkat, serta kebutuhan murid yang tak selalu seragam.

Dalam konteks tersebut, mengenang jasa guru bukan berarti berpuas diri. Justru, peringatan hari guru harus menjadi stimulasi untuk berbenah bersama, baik sistem, lingkungan belajar, maupun kesejahteraan pendidik.

Anggota DPRD Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan Rusdi Layong, ST dari Fraksi Partai Gelora mengemukakan pandangan kritis dan sekaligus inspiratif berkaitan dengan peringatan Hari Guru.

“Bukan sekedar penyampai materi, tetapi guru adalah garda terdepan dalam membentuk karakter, inovasi dan resilien anak bangsa. Jika kita masih melihat guru sebagai ‘pengantar buku’ semata, maka kita tertinggal,”ujar Rusdi, Selasa 25 November 2025. (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *