Aksi penutupan bendungan irigasi yang dilakukan ratusan petugas irigasi dari tiga UPTD di Luwu Timur yang tergabung di Aliansi Petugas Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi ( APOPJI ) di bendungan Kalaena, di Desa Teromu, kecamatan Mangkutana, Minggu 24 Agustus 2025 pagi tadi turut disaksikan Camat Mangkutana, Darmawati.
Darmawati berharap dengan aksi yang dilakukan para pengunjuk rasa ini tidak menimbulkan dampak negatif terhadap pendemo dan para petani yang berada di 7 Kecamatan seluwu timur khususnya diwilayah Kecamatan Mangkutana.
“Semoga semua berjalan dengan baik, aman dan damai sehingga tidak ada merasa dirugikan baik terhadap pengunjuk rasa yang menuntut yang dianggap menjadi hak mereka dan petani yang tengah memasuki masa tanam padi saat ini. Terlebih tidak terjadinya gesekan antar kedua pihak,. Kita berharap semoga persoalan ini segera mendapat solusi terbaik,” Harap Ibu Camat.
Diketahui, Menjadi titik kumpul di bendungan Kalaena, Widodo selaku Koordinator Aksi mendesak pemerintah Provinsi dan kementerian agar mengakomodir para TP-OP dalam perekrutan PPPK paruh waktu.
Tonton selengkapnya : https://youtu.be/bTQHoAQ21iA?si=16rkVaY0SJpfps-o
Ditengah-tengah aksi, Bupati Luwu Timur melakukan koordinasi langsung dengan massa aksi melalui telepon video WhatsApp. Bupati Irwan Bachri syam berjanji akan melakukan koordinasi ke pemerintah provinsi hingga pusat terkait tuntutan petugas irigasi.
Disisi lain, Dari pantauan media, aksi ini dikawal personil gabungan dari polres luwu timur, polsek mangkutana dan koramil 1403/14 mangkutana.
Di tengah aksi berlangsung, rapat zoom lintas sektor pun berlangsung membahas terkait formasi PPPK TP-OP, rapat yang berlangsung diikuti, BKD Provinsi Sulawesi Selatan, Kemenpan RB, DRPD Provinsi Sulawesi Selatan dan SDA Dinas PUPR.
Dan Aksi penutupan bendungan ini akan berdampak fatal terhadap petani jika berlangsung lama, pasalnya saat ini petani di tujuh kecamatan dengan luas lahan 18 ribu hektare di Luwu Timur Tengah memasuki musim tanam. (Tim*)